Setuju tidak jika poligami melukai hati istri? Yap, memang sih ada beberapa yang mengizinkan adanya poligami. Tapi sebagian besar terpaksa dan justru sakit hati, bahkan saat suami memintanya. Wanita mana sih yang mau cintanya terbagi?
BACA JUGA: Sambil Teriak, Jemaah Masjid "Bergoyang" Bersama Secara Serentak, Ada Apa?
Poligami yang harusnya menjadi solusi, malah menjadi beban masalah baru. Suami istri jadi cerai dan anak malah jadi korbannya. Namun, jika sudah yakin ingin berpoligami, pasti dan wajib hukumnya untuk membicarakannya dengan istri dengan cara yang tegas dan beretika. Atau mungkin lewat puisi? Seperti berikut ini.
Istriku,
jika engkau adalah bumi, maka aku adalah matahari
matahari tak pernah lelah menyinari bumi
hingga pepohonan tumbuh
rumput menghijau
dan siang selalu terang
Istriku,
matahari senantiasa menyinari bumi
hingga bumi pun kadang silau
lalu aku pun ingat satu hal
matahari diciptakan bukan hanya untuk menyinari bumi
maka biarkanlah aku menyinari planet-planet lainnya
berbagi cerah dan kehangatan
dan semoga ridha-Nya Allah curahkan
Sayangnya, suami tidak mempersiapkan diri untuk hadapi jawaban istri dan justru membuat suami itu diam tanpa kata setelah tahu isi puisinya.
Suamiku,
jika engkau adalah matahari, sang surya penebar cahaya
aku rela kau berikan sinarmu kepada planet-planet lain yang Allah ciptakan
karena mereka juga seperti aku, butuh penyinaran
dan meskipun berbagi, sinarmu untukku takkan berkurang
Akan tetapi
Jika dirimu hanya sebatang lilin yang berkekuatan 5 watt
jangan bermimpi menyinari planet lain
karna kamar kita yang kecil pun belum sanggup kau terangi
bercerminlah pada kaca di sudut kamar kita, di tengah remang-remang pencahayaanmu
yang telah aku mengerti untuk tetap menguak mata
coba liat siapa dirimu…
matahari atau lilin
jika kau merasa matahari aku takkan menghalangimu
semoga Allah melindungimu
namun jika kau adalah lilin
aku mendoakanmu
semoga suatu saat suamiku tercinta
akan menjadi sebuah matahari.
Sumber : http://www.wajibbaca.com/2017/06/coba-minta-izin-poligami-lewat-puisi.html
BACA JUGA: Sambil Teriak, Jemaah Masjid "Bergoyang" Bersama Secara Serentak, Ada Apa?
Poligami yang harusnya menjadi solusi, malah menjadi beban masalah baru. Suami istri jadi cerai dan anak malah jadi korbannya. Namun, jika sudah yakin ingin berpoligami, pasti dan wajib hukumnya untuk membicarakannya dengan istri dengan cara yang tegas dan beretika. Atau mungkin lewat puisi? Seperti berikut ini.
Istriku,
jika engkau adalah bumi, maka aku adalah matahari
matahari tak pernah lelah menyinari bumi
hingga pepohonan tumbuh
rumput menghijau
dan siang selalu terang
Istriku,
matahari senantiasa menyinari bumi
hingga bumi pun kadang silau
lalu aku pun ingat satu hal
matahari diciptakan bukan hanya untuk menyinari bumi
maka biarkanlah aku menyinari planet-planet lainnya
berbagi cerah dan kehangatan
dan semoga ridha-Nya Allah curahkan
Sayangnya, suami tidak mempersiapkan diri untuk hadapi jawaban istri dan justru membuat suami itu diam tanpa kata setelah tahu isi puisinya.
Suamiku,
jika engkau adalah matahari, sang surya penebar cahaya
aku rela kau berikan sinarmu kepada planet-planet lain yang Allah ciptakan
karena mereka juga seperti aku, butuh penyinaran
dan meskipun berbagi, sinarmu untukku takkan berkurang
Akan tetapi
Jika dirimu hanya sebatang lilin yang berkekuatan 5 watt
jangan bermimpi menyinari planet lain
karna kamar kita yang kecil pun belum sanggup kau terangi
bercerminlah pada kaca di sudut kamar kita, di tengah remang-remang pencahayaanmu
yang telah aku mengerti untuk tetap menguak mata
coba liat siapa dirimu…
matahari atau lilin
jika kau merasa matahari aku takkan menghalangimu
semoga Allah melindungimu
namun jika kau adalah lilin
aku mendoakanmu
semoga suatu saat suamiku tercinta
akan menjadi sebuah matahari.
Sumber : http://www.wajibbaca.com/2017/06/coba-minta-izin-poligami-lewat-puisi.html