Kamis, 13 Juli 2017

Sadis ! Empat Ekor Anak Kucing Ini Dibantai Kemudian Dikembalikan Ke Induknya, Sungguh Miris Melihat Tatapan Sedih Induk Kucing Ini Sambil Menciumi Bangkai Anak-anaknya

Bukan aneh lagi manusia kadang suka menyiksa hewan hingga mati. Bagi mereka yang masih memiliki hati nurani dan kebetulan melihat peristiwa kejam itu, pasti akan ikut hanyut dalam kesedihan.

Beberapa waku lalu, beredar di internet serangkaian foto-foto kucing dan anak-anaknya yang membuat miris ketika melihatnya.

Menurut warga setempat yang merawat kucing-kucing tak bertuan itu. Suatu pagi, mereka tiba-tiba mendengar tangisan pilu induk kucing, karena penasaran mereka pun mencari-cari tangisan pilu itu.
Ia kemudian melihat empat ekor anak-anak kucing telah mati dibantai, dan lebih menyedihkan lagi, anak-anak kucing yang mati itu sengaja dilempar kembali ke hadapan induk kucing.
Penduduk setempat biasanya secara teratur akan memberi makan pada induk kucing dan anak-anaknya, tapi tak disangka, pada suatu pagi kami mendengar tangisan pilu dari induknya.

Kami melihat empat ekor anak kucing telah mati, sementara induknya terus menciumi keempat anaknya dengan tatapan sedih, seakan-akan berharap ciuman kasihnya dapat menghidupkan anak-anaknya yang telah menjadi bangkai.

Setelah diteliti lebih lanjut oleh warga setempat, mereka memastikan anak-anak kucing itu mati karena disiksa.
Tubuhnya tampak jelas ada bekas lubang dan darah yang mengalir, bahkan salah satu leher anak kucing itu ditarik dengan tali hingga berubah bentuk, sementara beberapa ekor lainnya dibelah dibagian perut, sampai jantungnya menjuntai keluar.

Pemandangan yang kejam ini membuat penduduk sekitar tak tega melihatnya, terlebih lagi induk kucing yang hanya bisa menatap sedih dan tak mau pergi sambil menciumi anak-anaknya satu persatu.

sumber : http://www.wartatrending/2017/07/05/sadis-empat-ekor-anak-kucing-ini-dibantai-kemudian-dikembalikan-ke-induknya-sungguh-miris-melihat-tatapan-sedih-induk-kucing-ini-sambil-menciumi-bangkai-anak-anaknya/

Artikel Terkait

Back To Top